Wednesday, April 5, 2017

Tips Dual Boot Manjaro 17.0.1 Gellivara dengan Windows 10 (GPT/MBR)

  8 comments
Illustrasi | Source Image: NextSource @ DeviantART
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Di artikel ini saya akan menuliskan mengenai Tips Instalasi Distro Linux Manjaro 17.0.1 yang dikonfigurasi untuk Dual Boot dengan Windows 10. Yap karena kebetulan Laptop saya masih tertanam lisensi bawaan Windows 8.1 dan masih valid untuk aktivasi Windows 10 Home SL, hehe.

a. Pengertian
GNU/Linux Manjaro, adalah salah satu Distribusi Linux yang menjadi turunan dari Archlinux. Meski berbasi Archlinux, Manjaro sangatlah berbeda. Apabila Archlinux dikenal sebagai distro yang highly customizable karena kita diharuskan (dapat) menginstall paket-paket yang dibutuhkan sendiri, maka Manjaro adalah sebaliknya. Manjaro sangatlah user-friendly bagi pengguna yang tidak terbiasa atau tidak mengerti mengenai Instalasi Linux dengan metode full manual seperti Archlinux.

b. Latar Belakang
Karena meski keseharian saya selalu memakai OS Linux terkadang saya masih memerlukan OS Windows untuk melalukan beberapa tugas yang saya tidak bisa lakukan di Linux, contohnya melakukan Print Dokumen yang mana driver dari printer yang bersangkutan tidak mendukung OS Linux.

c. Maksud dan Tujuan
Tujuan dari ditulisnya Tips ini adalah sebagai referensi bagi teman-teman yang ingin mencoba Distro non Debian/Ubuntu-based dengan konfigurasi Dual Boot agar tidak salah dalam pemartisian yang berakibat hilangnya data.

d. Waktu Pengerjaan
Waktu yang digunakan untuk melakukan konfigurasi ini kurang lebih 5 Menit.

e. Alat dan Bahan
- DVD/Bootable USB Linux Manjaro
- PC yang sudah terinstall Windows 10

f. Langkah Pengerjaan
Jika teman-teman mengikuti Tips ini maka akan saya asumsikan bahwa teman-teman sudah melakukan Instalasi Windows 10 dan sudah menyiapkan Partisi khusus untuk Linux Manjaro-nya.

Nah sebelum kita masuk ke Instalasi Manjaro, kita akan cek terlebih dahulu Model Partisi apa yang kita gunakan, karena berbeda Model Partisi maka konfigurasi agar dapat Dual Boot juga akan berbeda. Untuk Model Partisi sendiri ada 2 yaitu Master Boot Record (MBR) dan GUID Partition Table (GPT), Model Partisi tidak akan berpengaruh apabila hanya digunakan untuk menyimpan data yang sifatnya Non-bootable atau Non-OS, namun akan sangat berpengaruh apabila digunakan untuk Active Boot atau OS.

Berpengaruhnya ada pada Bootloadernya, Hal yang membedakan MBR dengan GPT salah satunya adalah peletakkan file Bootloader dari masing-masing sistem operasi. Apabila MBR posisi Bootloader akan menyatu dengan partisi sistem maka di GPT akan ada Partisi terpisah yang akan menyimpan semua Bootloader dari OS yang ada. Itulah kenapa meski jika ada Skenario Kita sudah Dual Boot namun GRUB kita mengalami error sampai GRUB Rescue kita tetap bisa masuk ke Windows dan OS lain karena Bootloader mereka terpisah.

Untuk melihat partisi-partisi kita di Windows, kita bisa membuka Disk Management yang bisa diakses dari Klik Kanan Computer -> Manage -> Disk Management. Cara mengidentifikasi yang paling mudah apakah Partisi kita MBR atau GPT adalah dengan melihat apakah ada Flag atau Deskripsi EFI System Partition di salah satu partisi yang ada, jika ada berarti GPT apabila tidak berarti MBR. Selain itu lihat juga total partisi yang ada disana, Normalnya apabila kita menginstal Windows dalam mode UEFI maka Installer akan membuat total 4 Partisi untuk Sistem (System Reserved, Recovery, EFI System, dan Partisi Windows itu sendiri), Jika kita memakai MBR maka kita tidak dapat membuat Partisi Primary lebih dari 4, Jika membuat lebih dari itu maka harus menggunakan Extended Partition.

Setelah kita mengetahui Model Partisi apa yang kita pakai, maka selanjutnya kita dapat mulai melakukan Instalasi Manjaro. Untuk kalian yang PCnya memakai UEFI silahkan ikuti langkah Nomer 0 sebelum ke Step selanjutnya!

0. Reboot PC dan masuk ke UEFI
Setelah masuk ke UEFI silahkan teman-teman cari Konfigurasi Secure Boot, ini biasanya terletak di Menu Security. Jika kalian belum pernah menginstall Linux atau OS lain selain Windows maka harusnya konfigurasi ini masih On atau Enabled. Silahkan ubah ke Disabled! Alasannya karena Windows mengaktifkan Secure Boot agar hanya Sistem Operasi Windows saja dan yang mempunyai 'Izin' dari Microsoft yang boleh terpasang atau diinstal di komputer tersebut. Jika sudah silahkan Simpan Konfigurasinya.

1. Booting ke Manjaro Live
Silahkan teman-teman masukkan Bootable yang berisi Manjaro ke PC kalian, kemudian Restart PC dan Booting ke Manjaro Live melalui Bootable yang digunakan.

2. Buka Instalasi Manjaro
Setelah booting ke Manjaro Live, buka Aplikasi Instalasi Manjaro. Tampilannya memang sedikit berbeda dari Instalasi keluarga Ubuntu (yang mana pakai Ubiquiti) namun seharusnya teman-teman akan cepat familiar dengan tampilannya.

3. Step Pemartisian
Setelah teman-teman klik Next sana-sini dan akhirnya sampai pada tahap Pemartisian. Disini bagi kalian yang belum pernah menggunakan Distro selain turunan dari Ubuntu pasti akan kaget karena kemungkinan besar kalian tidak akan menemukan opsi "Install Alongside...", adanya adalah Opsi untuk me-resize, menginstall dengan memakai keseluruhan Harddisk, dan Manual.

Karena itu disini kita akan memakai opsi Manual untuk melakukan konfigurasi Dual Boot, setelah teman-teman pilih Manual dan Next selanjutnya adalah menentukan Partisi. Seperti yang saya katakan dari awal bahwa Saya mengasumsikan bahwa Windows sudah diinstall terlebih dahulu.

Untuk Partisi MBR:
Karena MBR mempunyai limitasi 4 Primary Partition, maka kita akan membuat Swap berada di Logical Partition. Berarti untuk berjaga-jaga ketika kalian melakukan Resize pastikan kalian membuat Partisi Swap terlebih dahulu yang disetting menjadi Logical kemudian baru membuat Partisi untuk Mountpoint Root yang diset ke Primary, karena terkadang ketika alokasi Partisi Primary sudah mencapai batas teman-teman tidak akan bisa membuat Partisi lagi meski seharusnya masih bisa dibuat di Logical.

Satu hal yang harus diperhatikan disini adalah bahwa Bootloader OS harus berada di Primary Partition dan mempunyai Flag Active dan Boot. Nah karena kita memakai Partisi MBR yang mana Bootloader menyatu dengan Partisi OS maka Partisi yang berisi OS harus Primary tidak boleh berada di Logical. Jadi pastikan kalian mempunyai Alokasi yang cukup untuk Partisi Linux agar dapat menggunakan Primary Partition.

Untuk Partisi GPT:
Untuk GPT akan sedikit berbeda, karena GPT merupakan Model Partisi yang lebih baru dan biasanya sudah dipakai secara default di Laptop/Desktop dengan UEFI. Untuk dapat menggunakan partisi GPT teman-teman diwajibkan memakai Arsitektur OS 64bit!

Nah berbeda dengan MBR, Partisi GPT akan memisahkan Partisi untuk Bootloader dan OS nya. Serta Batas Maksimal Partisi Primary yang dapat disupport oleh GPT adalah secara teori mencapai 128 Partisi Primary tanpa Logical!

Konfigurasinya pun akan sedikit berbeda, jika dengan MBR kalian cukup membuat paling tidak Satu Partisi untuk Root dan Satu Partisi untuk Swap maka di GPT harus menambahkan Satu Partisi lagi yaitu dengan tipe EFI System Partition. Jadi alasan kenapa di UEFI apabila ingin Dualboot biasanya disarankan Windowsnya dulu adalah karena biasanya Windows akan memformat Ulang semua Partisi untuk Sistem dan Membuatnya kembali. Namun Linux berbeda, Linux dapat memakai partisi yang sudah dibuat Windows dan menggunakannya tanpa harus menformat lagi.

Nah berbeda dengan Instalasi Ubuntu dkk, di Manjaro (khususnya) kalian harus mensetting Flag boot dan esp serta Mount Point ke /boot/efi.
Poin pentingnya ada pada Partisi Bootloader diatas, dan kurang lebih seperti itu karena saya lupa untuk mendokumentasikan ketika saya menginstallnya langsung di Laptop saya. Jadi sekarang teman-teman sudah mengerti kan cara Dualbootnya? :)
Untuk tambahan, seperti inilah konfigurasi akhir Dual Boot di Laptop saya antara Manjaro Gellivara dan Windows 10 dengan GPT + UEFI.
g. Referensi
--

h. Kesimpulan
Denga membutuhkan sedikit ketelitian, sebenarnya kita bisa melakukan Dual Boot pada OS apapun terlebih Linux dengan Windows karena pada dasarnya semua itu hanya kembali ke bagaimana Bootloader kedua OS tersebut dapat dibaca oleh BIOS/UEFI. Karena tanpa Bootloader, OS apapun tidak akan dapat masuk atau melakukan booting.

Cukup sekian yang dapat saya tulis, semoga bermanfaat bagi teman-teman semuanya!
Dan seperti biasa Terima Kasih!
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

8 comments :

  1. Bang ane MBR di windows ane udah ke bagi 3 partisi C, D, E, dan pas ane instal mau install manjaro deppin 17, terlihat sudah ada 4 partisi dan satu partisi kosong yg emang dari awal udah ane siapin buat install dual os, di manjaro ane bikin /(ext4), /home(ext4), dan swap. Tapi kok eror "...failed to add pastation..." mohon tuntunannya bang bales langsung ke email ane aja dwiburnot@gmail.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Balasan sudah saya kirimkan melalui email, semoga dapat sedikit membantu :)

      Delete
  2. Saya pakai manjaro 17 pas ngatur partisi kok gak ada pilihan mount point /boot/efi? yang ada hanya /boot saja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin Mount Point tersebut hanya ada kalo pake Partisi GPT? soalnya kalo GPT harusnya ada

      Delete
  3. request tutorial install nodejs di manjaro linux gan..

    install visual studio code di manjaro linux...
    install JDK di manjaro Linux...
    dan Android Studio di manjaro Linux...

    makasih... ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hmm untuk artikel seputar Manjaro sepertinya hanya bisa saya poskan dilain waktu, maaf.

      Alasannya karena bbrp minggu lalu Manjaro nya saya hapus dan balik ke Ubuntu (KDE Neon) karna ada masalah yg bikin Manjaro nya sering freeze buat daily use. Yang setelah di selidiki ternyata masalah ada di Hardware saya (maaf curhat jadinya, hehe)

      Delete
  4. bang, pas saya udah install manjaro kok bootingnya gk ada y(saya me replace kali ke manjaro), malah muncul tulisan error: no such partition. dan pas saya liat di bios, pilihan booting kali masih ada tapi manjaronya gk ada. itu gimana y

    ReplyDelete
  5. Bang ane MBR di windows ane udah ke bagi 3 partisi C, D, E, dan pas ane instal mau install manjaro deppin 17, terlihat sudah ada 4 partisi dan satu partisi kosong yg emang dari awal udah ane siapin buat install dual os, di manjaro ane bikin /(ext4), /home(ext4), dan swap. Tapi kok eror "...failed to add pastation..." mohon tuntunannya bang bales langsung ke email ane aja irfanirfan11516@gmail.com

    ReplyDelete